Jumat, 03 Januari 2014

Hidrolisis Dalam Kehidupan Sehari-hari


Aplikasi Konsep hidrolisis dalam kehidupan misalnya adalah:
Pelarutan sabun
                  Garam natrium stearat, C17H35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi: C17H35COONa + H2O            C17H35COOH + NaOH
                  Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca2+  atau Mg2+. garam Ca2+ dan Mg2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam garam Ca2+, terjadi reaksi
2(C17H35COOH) + Ca2+        (C17H35COO)2 + H+
                  Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.
Penjernihan Air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total. 
Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan pelet padat (NH4)2SO4 untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH4)2SO4 bersifat asam, ion NH4+ akan terhidrolisis dalam tanah membentuk NH3 dan H+ yang bersifat asam. 
Pemutih Pakaian 
Kita juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita. Produk ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis menjadi HOCl dan OH-, sehingga garam NaOCl bersifat basa. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar